Sabtu, 24 September 2011

Potret Pasukan Penyelenggara Pembangunan

Inalillahi wainnalillahirroziun….yaaaa Redaksi kalimat ini harus kusampaikan karena nafas kehidupan pembangunan daerah sudah setengah mati.

Tuntutan hidup mengharuskan manusia harus mencari pekerjaan. Yang merasa kemampuan mereka cuman sebatas panjat kelapa, mereka adalah Petani. Yang merasa kemampuan  cuman sebatas mendayung dan cuman bisa mengaplikasikan nilon dan kail, merekalah Nelayan. Masih wajar orang-orang ini (Petani dan Nelayan), walaupun bau kopra dan atau bau anyir tapi mereka puas dengan jeripayah, walau harus bermain nyawa dengan ganasnya terpaan angin disaat berada diatas pohon kelapa dan perahu tetapi mereka tidak pernah menyerah. Maka patutlah kita memberikan 2 Jempolan Manis buat mereka.

Lalu bagaimana dengan Lahan Kerja Pegawai Negeri Sipil……………………………?
Ironis memang……………....memang-memang sangat ironis.
Disaat Pemerintah Daerah menjalankan program pencarian kerja, woeeeeee rame-rame, antrian walaupun pengap, pantang menyerah menyelesaikan persyaratan guna dapat diikutsertakan dalam ujian seleksi penerimaan pegawai. Saking semangatnya, mereka juga menjadikan obsesi pendekatan diri pada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai jalan untuk bisa dikabulkan niat mereka. Akhirnya puncak semangat mereka tercurahkan sepenuhnya dengan rasa Syukur Alhamdulilah pada saat mendengar hasil kelulusan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNSD).
Namun sangat disayangkan, semangat 45 ternyata hanya sebuah slogan yang mentok pada akhir dari pencapaian gelar CPNSD dan atau PNS. Subahanallah….Ketika Pakaian Dinas Harian (PDH) yang dipakai hanyalah sebatas menutupi rasa lelah oleh antrian pengajuan berkas kemarin dan hanyalah sepenggal kain tuk mengeringkan keringat.

Kenyataannya, hampir semua Kantor, Badan, Bagian Dan Dinas di Lingkup Pemerintah, baik itu Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bahkan Provinsi, semua mengalami kejadian yang serupa. Hampir sebagian besar Pegawai Negeri tidak mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab. Sementara setiap bulan berjalan, Daerah dan atau Negara harus membayar Hak mereka. Lalu pernahkah terselib pertanyaan dalam diri mereka, Apa yang mereka berikan untuk Daerah atau Negara……? Sungguh Mubajir Keuangan Daerah dan Negara.

Hampir semua instansi hanya sebagian kecil PNS yang bekerja. Sebagian besar hanya menjadikan kantor sebagai tempat ngerumpi atau sebatas tempat persinggahan, Tandatangan Absen, Duduk lalu pulang. Dan lebih ironis lagi, sudah tidak mampu dan tidak bisa bekerja dan malas masuk kantor, masih juga berteriak/mengeluh menuntut kesejahteraan. Lalu pertanyaan kemudian muncul. Pernahkah terselip pertanyaan dalam benak pikiran mereka tentang rasa keadilan antara mereka yang malas dan tidak mampu menjalankan tanggungjawab dengan mereka yang hampir setiap hari pulang malam karena tumpukan pekerjaan……?   

Dimana Rasa Keadilan Antara Yang Malas Masuk Kantor, 
Malas Kerja Dan Tak Tahu Kerja  DENGAN Yang Rajin Kerja. 
Sementara Hak Penerimaan Gaji sesuai mekanisme.

Mohon maaf, tulisan ini bukan untuk menggurui, tetapi marilah kita bersama berfikir secara rasional didalam mengaplikasikan rasa tanggungjawab sebagai penyelenggara dan atau penggerak pembangunan. Suksesi Pembangunan Daerah/Negara bergantung pada komitmen kolektifitas anak Daerah dan atau anak Bangsa. Sedangkan perubahan diri bergantung pada kemauan diri kita masing-masing.  (Manusia tidak selamanya sampoernah, tetapi bukankah lebih baik jika mendekati Nilai Kesempurnaan).

Sabtu, 17 September 2011

GrandDesing Kawasan Minapolitan

Admin: Dalam rangka mewujudkan visi misi Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula, terkait pencapaian kesejahteran masyarakat. Maka melalui kebijakan Pemerintah Daerah dibawah bendera Dinas Kelautan Dan Perikanan memproyeksikan beragam program dan kegiatan dibidang Kelautan Dan Perikanan yang berorientasi pada pengembangan sumberdaya manusia nelayan baik rasionalisasi system sarana prasaran pembangunannya maupun kompetensinya. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya memperbaiki tingkat produksi perikanan yang dapat berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat. Upaya ini dilakukan juga merupakan Sinkronisasi pencapaian visi misi Kementerian Kelautan dan Perikanan, terkait peningkatan produksi perikanan tertinggi hingga tahun 2015, melalui program minapolitan.
Dalam penjabaran perencanaan program tersebut, dituangkan pada berbagai kebijakan pro rakyat, khususnya masyarakar nelayan.  Yang dalam implementasinya dipusatkan melalui Konsep Kawasan Prioritas, baik kawasan unggulan, kawasan centeral produksi perikanan maupun  kawasan tertinggal. Hal ini diterapkan sebagai langkah strategi untuk mempermudah proses pengembangan yang lebih efektif dan efisien (Tepat Sasaran).
Salah satu orientasi proyeksi program tersebut, dilakukannya kegiatan Penetapan Kawasan Minapolitan (Grand Design Kawasan Minapolitan), kegiatan ini dipusatkan pada 3 Lokasi di Kepulauan Sula (Pulau Sulabesi, Mangoli Dan Taliabu), dan direncakan Tanggal 17 September 2011 Tim Work berangkat menujuh Pulau Taliabu selanjutnya Pulau Mangoli dan titik terakhir di Pulau Sulabesi. Tim Worknya dari Internal DKP Kepulauan Sula dan dari Provinsi Maluku Utara (Lembaga Penelitian).

PROGRAM Pengembangan Perikanan Sula

Admin: Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Sula, terkait kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan maka Dinas Kelautan Dan Perikanan mengimplementasikan berbagai program kegiatan penting yakni: Penguatan Kapasitas Sumberdaya Manusia Nelayan dan Aparatur, Program peningkatan pengelolaan dan pengembangan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan, Program peningkatan kapasitas masyarakat pesisir dan nelayan, Program Peningkatan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan Program Peningkatan desiminasi teknologi sistem informasi kelautan dan Perikanan.
Adapun proyeksi program dan kegiatan tersebut, yang diprioritaskan yaitu sebagai berikut:
  • Pengembangan Budidaya Perikanan;
  • Pengembangan Sarana Dan Prasarana Tangkap;
  • Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan;
  • Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau Dan Air Tawar;
  • Pengembangan Kawasan Minapolitan;
  • Pengembangan Sistem Pengendalian Sumberdaya Perikanan;
  • Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengembangan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
  • Pengembangan Sistem Informasi Dan Data Perikanan.
Selanjutnya Untuk mendukung Rencana Strategi Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Sula terkait upaya pengembangan sumberdaya Kelautan dan Perikanan baik perikanan tangkap maupun budidaya perikanan, maka orientasi pengembangannya diimplementasikan melalui penetapan kawasan prioritas yaitu dengan ditetapkannya kawasan andalan yakni Kawasan Sula Besi dan sekitarnya, Kawasan Mangoli dan sekitarnya, Kawasan Taliabu dan sekitarnya. Kemudian ditetapkannya Kawasan Unggulan, terkait Eksistensi Kawasan Sentra Produksi (KSP) yang ditetapkan dengan maksud untuk mengembangkan sistem agribisnis yang bertumpu pada sumberdaya lokal, berorientasi lokal maupun keluar dengan melibatkan semua masyarakat agribisnis. Beberapa KSP bidang kelautan adalah: KSP Ikan Pelagis di Taliabu dan Mangoli. KSP Ikan Pelagis Kecil di Sulabesi, Taliabu dan Mangoli. KSP Ikan Demersal di Mangoli dan Taliabu dan KSP Budidaya Rumput Laut dan Ikan di Sulabesi dan Taliabu.