Senin, 06 Agustus 2012

Sula Dengan Potensi Kelautan Dan Perikanan

Secara geografis Kabupaten Kepulauan Sula terletak pada posisi 01o 4’00” LU – 02o 15’00” LU dan 124o 05’00” – 126o 50’00” BT dengan batas-batas wilayah yaitu: Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Maluku, Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Banda, Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Seram dan Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Sulawesi. Potensi sumberdaya perikanan yang tersedia dapat diuraikan yaitu: Ketersediaan Potensi  = ± 80.547,81 Ton/Thn. Potensi Lestari = ± 40.273,91 Ton/Thn. Standing Stock Ikan Pelagis = ± 33.060,94 Ton/Thn. Ikan Demersal = ± 16.875,61 Ton/Thn. Sedangkan tingkat pemanfaatan untuk kedua komoditas (Pelagis Dan Demersal) adalah 11.506,53 ton/thn atau 22,8% dari potensi lestari. 

 1. IKAN TUNA.
Daerah penangkapan Ikan Tuna tersebar hampir di seluruh wilayah perairan Kepulauan Sula, hal ini disebabkan karena Kepulauan Sula yang terdiri dari pulau-pulau yang  di kelilingi oleh lautan-lautan besar  seperti Laut Banda dan Laut Sulawesi.
Akan tetapi Sentral Produksi Tuna hanya ada di beberapa wilayah yaitu sebagai berikut: (a) Bajo Kec. Sanana Utara untuk pulau Sanana; (b) Falabisahaya untuk pulau Mangoli dan (c) Bobong dan Jorjoga untuk Pulau Taliabu.
     Ikan Tuna hasil tangkapan nelayan, biasanya langsung dijual dalam bentuk Ikan Tuna Gelondongan, atau diolah menjadi Tuna Loin dengan harga yang lebih Ekonomis.  Tempat pengolahan Ikan Tuna Menjadi Tuna Loin dapat dijumpai di Desa Bajo Kecamatan Sanana Utara dan Desa Falabisahaya Kecamatan Mangoli Utara. 

2.     RUMPUT LAUT.
Budidaya rumput laut telah di kerjakan oleh masyarakat Kepulauan Sula sejak dari dahulu secara turun temurun, hal tersebut dilakukan karena wilayah perairan Kepuluan Sula banyak ditemukan perairan yang tenang dan arus sedang dengan intensitas sinar matahari yang melimpah sepanjang tahun serta terhindar dari gelombang yang tinggi.
Rumput laut Jenis Euchuma Sp dan Gracilaria Sp adalah rumput laut yang sering dibudidayakan karena pertumbuhannya yang realtif cepat dan penaganannya yang sederhana dimana hanya dengan peralatan dan teknik budidaya yang sederhana rumput laut jenis ini dapat dibudidayakan dengan nilai ekonomis yang menjanjikan.
Lokasi budidaya rumput laut tersebar dibebarapa tempat sebagai berikut: (a) Bajo, Pohea dan Fuk Weu untuk Pulau Sanana; (b) Pas Ipa dan Pastabulu untuk Pulau Mangoli dan (c) Lede, Langganu, Nggele, Salati, Kasango, Limbo, Kramat, Bobong dan Talo untuk Pulau Taliabu.  
Rumput laut yang ditanam akan memasuki usia panen apabila telah berumur 45 hari sampai 60 hari. Selanjutnya rumput laut yang telah dipanen akan dijemur di atas para-para sampai kering dengan bantuan sinar matahari. 

3. IKAN JULUNG.
Ikan julung dengan nama latin Hemiramphus Spp dapat dijumpai hampir disemua wilayah perairan Kepulauan Sula, akan tetapi daerah penangkapan ikan julung hanya dilakukan oleh nelayan dengan alat tangkap Giop dibeberapa tempat seperti di wilayah Desa Penu Kec. Taliabu Timur, Desa Losseng Kec. Taliabu Tmur Selatan, Desa  Dofa Kec. Mangoli Barat dan Desa Waiboga Kec. Sulabesi Tengah.

       4. IKAN TERI.
Daerah penangkapan ikan teri untuk wilayah Kepulauan Sula  dapat ditemukan dibeberapa tempat, misalnya di Pulau Pastabulu Kecamatan Mengoli Utara dan Desa Parigi Kecamatan Taliabu Timur dimana pada daerah tersebut dapat dijumpai alat Tangkap Bagan yang cukup banyak sebagai alat tangap ikan teri.
 
       5. UDANG LOBSTER.
Terumbu karang yang hampir tersebar disemua wialayah Kepulauan Sula merupakan habitat yang baik untuk Udang Lobster, hal tersebut menyebabkan udang lobster dapat dijumpai diberbagai tempat di wilayah Kepulauan Sula. Udang lobster yang ditangkap oleh nelayan dengan menggunakan jerat atau perangkap ini dapat dijumpai di Sekitar perairan Desa Penu, Parigi dan Kepulauan Kabihu Kec. Taliabu Timur, Pulau Lifmatola Kec. Mangoli Tumur Selatan, Pulau sehu, kano dan Limbo Kec. Taliabu Barat, Pulau-Pulau Tabala Kec. Lede serta dibagain Barat Pulau Sanana.
6. IKAN DASAR.
Keberadaan terumbu karang yang tersebar hampir diseluruh wilayah Kepulauan Sula adalah sumber potensi sekaligus habitat bagi ikan-ikan dasar dan gurita.  Nelayan biasanya menangkap ikan dasar dengan alat tangkap pancing, jaring atau Perangkap sedangkan gurita biasanya ditangkap dengan Alat pancing khusus dangan umpan  tiruan yang menyerupai gurita. Daerah pusat penangkapan  Ikan dasar dan gurita biasanya merupakan daerah dari Suku Bajo seperti Desa Bajo Kec. Sanana Utara dan Desa Limbo Kec. Taliabu Barat. Akan tetapi masyarakat pesisir juga aktif melakukan penagkapan ikan dasar dan gurita sebagai sumber pencaharian  seperti warga Desa Wai Sum Kec. Mangoli utara Timur, Desa Penu dan Parigi kec. Taliabu Timur, Desa Jorjoga kec. Taliabu Utara, Desa Lede langganu Kec. Lede, Desa Nggele salati dan Kasango Kec Taliabu Barat laut dan Desa Bobong, Pancuran Talo Kec. Taliabu Barat.
     7.TERIPANG.
Teripang merupakan hewan Moluska yang hidup di dasar perairan. Oleh karena itu habitat  teripang ada pada dasar perairan yang berpasir atau sedikit berlumpur. Nelayan Pengumpul Teripang dapat dijumpai di Desa Limbo Kec. Taliabu Barat, Desa Nggele Kec. Taliabu Barat Laut, Desa Penu dan Perigi Kec. Taliabu Timur dan Desa Bajo Kec. Sanana Utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar