Secara geografis Kabupaten Kepulauan Sula terletak pada
posisi 01o 4’00” LU – 02o 15’00” LU dan 124o
05’00” – 126o 50’00” BT dengan batas-batas wilayah yaitu: Sebelah
Utara berbatasan dengan Laut Maluku, Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut
Banda, Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Seram dan Sebelah Barat berbatasan
dengan Laut Sulawesi. Potensi sumberdaya perikanan yang tersedia dapat
diuraikan yaitu: Ketersediaan
Potensi = ± 80.547,81 Ton/Thn. Potensi
Lestari = ± 40.273,91 Ton/Thn. Standing Stock Ikan Pelagis = ± 33.060,94
Ton/Thn. Ikan Demersal = ± 16.875,61 Ton/Thn. Sedangkan tingkat pemanfaatan
untuk kedua komoditas (Pelagis Dan Demersal) adalah 11.506,53 ton/thn atau
22,8% dari potensi lestari.
1. IKAN TUNA.
Daerah penangkapan Ikan
Tuna tersebar hampir di seluruh wilayah perairan Kepulauan Sula, hal ini
disebabkan karena Kepulauan Sula yang terdiri dari pulau-pulau yang di kelilingi oleh lautan-lautan besar seperti Laut Banda dan Laut Sulawesi.
Akan tetapi Sentral Produksi Tuna hanya ada di
beberapa wilayah yaitu sebagai berikut: (a) Bajo Kec. Sanana Utara untuk pulau
Sanana; (b) Falabisahaya untuk pulau Mangoli dan (c) Bobong dan Jorjoga untuk
Pulau Taliabu.
Ikan Tuna hasil tangkapan nelayan, biasanya
langsung dijual dalam bentuk Ikan Tuna Gelondongan, atau diolah menjadi Tuna
Loin dengan harga yang lebih Ekonomis.
Tempat pengolahan Ikan Tuna Menjadi Tuna Loin dapat dijumpai di Desa Bajo Kecamatan Sanana Utara dan Desa
Falabisahaya Kecamatan Mangoli Utara.
2.
RUMPUT LAUT.
Budidaya rumput laut telah di kerjakan oleh
masyarakat Kepulauan Sula sejak dari dahulu secara turun temurun, hal tersebut
dilakukan karena wilayah perairan Kepuluan Sula banyak ditemukan perairan yang
tenang dan arus sedang dengan intensitas sinar matahari yang melimpah sepanjang
tahun serta terhindar dari gelombang yang tinggi.
Rumput laut Jenis Euchuma Sp dan Gracilaria Sp
adalah rumput laut yang sering dibudidayakan karena pertumbuhannya yang realtif
cepat dan penaganannya yang sederhana dimana hanya dengan peralatan dan teknik
budidaya yang sederhana rumput laut jenis ini dapat dibudidayakan dengan nilai
ekonomis yang menjanjikan.
Lokasi budidaya rumput laut tersebar
dibebarapa tempat sebagai berikut: (a) Bajo, Pohea dan Fuk Weu untuk Pulau
Sanana; (b) Pas Ipa dan Pastabulu untuk Pulau Mangoli dan (c) Lede, Langganu,
Nggele, Salati, Kasango, Limbo, Kramat, Bobong dan Talo untuk Pulau Taliabu.
Rumput laut yang
ditanam akan memasuki usia panen apabila telah berumur 45 hari sampai 60 hari.
Selanjutnya rumput laut yang telah dipanen akan dijemur di atas para-para
sampai kering dengan bantuan sinar matahari.
3. IKAN JULUNG.
Ikan julung dengan nama latin Hemiramphus Spp dapat dijumpai hampir
disemua wilayah perairan Kepulauan Sula, akan tetapi daerah penangkapan ikan
julung hanya dilakukan oleh nelayan dengan alat tangkap Giop dibeberapa tempat
seperti di wilayah Desa Penu Kec. Taliabu Timur, Desa Losseng Kec. Taliabu Tmur
Selatan, Desa Dofa Kec. Mangoli Barat
dan Desa Waiboga Kec. Sulabesi Tengah.
4. IKAN TERI.
Daerah penangkapan ikan teri untuk wilayah
Kepulauan Sula dapat ditemukan
dibeberapa tempat, misalnya di Pulau Pastabulu Kecamatan Mengoli Utara dan Desa
Parigi Kecamatan Taliabu Timur dimana pada daerah tersebut dapat dijumpai alat Tangkap Bagan yang cukup banyak sebagai
alat tangap ikan teri.
5. UDANG LOBSTER.
Terumbu karang yang hampir tersebar disemua
wialayah Kepulauan Sula merupakan habitat yang baik untuk Udang Lobster, hal
tersebut menyebabkan udang lobster dapat dijumpai diberbagai tempat di wilayah
Kepulauan Sula. Udang lobster yang ditangkap oleh nelayan dengan menggunakan
jerat atau perangkap ini dapat dijumpai di Sekitar perairan Desa Penu, Parigi
dan Kepulauan Kabihu Kec. Taliabu Timur,
Pulau Lifmatola Kec. Mangoli Tumur Selatan, Pulau sehu, kano dan Limbo Kec.
Taliabu Barat, Pulau-Pulau Tabala Kec. Lede serta dibagain Barat Pulau Sanana.
6. IKAN DASAR.
Keberadaan terumbu
karang yang tersebar hampir diseluruh wilayah Kepulauan Sula adalah sumber
potensi sekaligus habitat bagi ikan-ikan dasar dan gurita. Nelayan biasanya menangkap ikan dasar dengan
alat tangkap pancing, jaring atau Perangkap sedangkan gurita biasanya ditangkap
dengan Alat pancing khusus dangan umpan
tiruan yang menyerupai gurita. Daerah pusat penangkapan Ikan dasar dan gurita biasanya merupakan
daerah dari Suku Bajo seperti Desa Bajo
Kec. Sanana Utara dan Desa Limbo Kec. Taliabu Barat. Akan tetapi masyarakat
pesisir juga aktif melakukan penagkapan ikan dasar dan gurita sebagai sumber
pencaharian seperti warga Desa Wai Sum Kec. Mangoli utara Timur, Desa
Penu dan Parigi kec. Taliabu Timur, Desa Jorjoga kec. Taliabu Utara, Desa Lede
langganu Kec. Lede, Desa Nggele salati dan Kasango Kec Taliabu Barat laut dan
Desa Bobong, Pancuran Talo Kec. Taliabu Barat.
7.TERIPANG.
Teripang merupakan
hewan Moluska yang hidup di dasar perairan. Oleh karena itu habitat teripang ada pada dasar perairan yang
berpasir atau sedikit berlumpur. Nelayan Pengumpul Teripang dapat dijumpai di Desa Limbo Kec. Taliabu Barat, Desa Nggele
Kec. Taliabu Barat Laut, Desa Penu dan Perigi Kec. Taliabu Timur dan Desa Bajo
Kec. Sanana Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar